Sunday, September 21, 2008

merencanakan profesi anak kita

Banyak profesi seseorang krn turun temurun dari keluarga atau lingkungan. Sambil menunggu mobil sy dicuci, sy ke tukang cukur. "Mas, belajar nyukur dimana?", "Belajar sendiri pak, sejak bapak dan kakek sy sdh biasa nyukur. Di kampung sy di Garut banyak tetangga yg berprofesi sbg tukang cukur".

Tanggungjawab orang tua untuk mengantarkan anak mempunyai profesi yg baik. Jika anak kita sdh di kelas 2 atau 3 SMA kita mestinya sdh merencanakan bersama dg anak secara agak spesifik anak kita arah profesinya ke mana. Orang tua tidak selayaknya mengalir begitu saja dlm memikirkan profesi anak nanti. Jangan semata-mata mengandalkan tradisi keluarga. Apapun profesinya jika dilakukan secara profesional insya Allah bisa untuk penghidupan dan bermanfaat bagi masyarakat. Profesi yang dipilih jangan semata karena pertimbangan unt penghidupan keluarga saja. Artinya jangan memilih jurusan saat kuliah hanya karena pertimbangan mudah nyari kerjanya. Saya bayangkan misalnya ahli sejarah, khususnya yg terkait dengan sejarah ummat, merupakan profesi yg sangat penting meski mungkin relatif "kering". Sangat menarik kalau ada tulisan2 ttg sejarah ummat yg mudah dibaca namun analisisnya mendalam. Misalnya kita jadi lebih paham mengapa ummat Islam saat ini inferior. Setelah paham bisa menjadi lebih tepat apa yang kita lakukan. Menjadi lebih termotivasi dll. @metro barber shop, bubat bdg